State of Grace, Debut Album Rekam Jejak Perjalanan Bleach

Foto: Bleach I Teks: Fadly Zakaria.M

Satu mini album sepertinya tidak cukup, Bleach berlanjut melesatkan debut album yang dinamakan “State of Grace” sebagai rangkaian penutup tahun yang sempurna. Sebuah pencapaian maksimal bagi Bleach bisa merilis EP dan album penuh perdana di tahun bersamaan.

Proses pengerjaan album ini sudah dicicil dari paska pandemi tiba, mulai dari departemen lirik hingga musik pun semuanya dieksekusi secara bertahap. State of Grace sendiri adalah cerminan fase gejolak kehidupan yang dihadapi tiap member Bleach dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Keseluruhan kejadian tersebut berhasil diterjemahkan secara general, agar pendengar bisa menerjemahkannya dalam situasi masing-masing individu.

Dalam sepuluh trek yang terpampang dalam State of Grace, Bleach mendatangkan tiga kolaborator yaitu Austin ‘Nino’ (Prime, Tiger Combat), Andika Surya (Collapse), dan yang tidak disangka adanya sang rocker legendaris Krisyanto (Jamrud) untuk berbagi suara pada Tender, Scales, dan Superficial Romance. It’s good decision, Bruh!

Saya selalu suka dengan formula musik hardcore yang ditampilkan oleh Bleach, di mana mereka cukup berani memasukkan elemen grunge dan permainan sampling di beberapa treknya. Jika mendengar kesepuluh nomor pada State of Grace, mengingatkan bagaimana racun-racun sedap dari roster Pop Wig Records dan Triple B Records cukup punya andil besar dalam penerapan konsep bermusiknya.

Darah segar unit hardcore asal Bandung ini sudah mempersiapkan showcase album di awal tahun 2024, namun mereka tengah sibuk terlebih dahulu merealisasikan agenda tur di Asia Tenggara bareng Combust (USA) dan Mystique (Singapura). LFG!