St. Bernadette, Potret Emosional Antara Kehidupan dan Kematian dari Denisa

Foto: Denisa I Teks: Fadly Zakaria.M

16 Juni 2023, tanggal sakral bagi solois wanita bernama Denisa yang pada saat itu melesatkan perilisan album penuh keduanya “St. Bernadette“. Lumayan shock akan perubahan dinamika musik yang ia tampilkan. Bisa dibilang sosok Denisa benar-benar hijrah dari geliat musik berbau pop/elektronik dan beralih ke ambient yang lebih gelap ala post-metal/sludge. Menurut saya hal itu pun berhasil ia lakukan dengan cermat.

Denisa mencoba untuk merangkum bagaimana St. Bernadette adalah gambaran tentang potret satu-kesatuan akan persembahan visual dan bunyi antara kehidupan dan kematian. Beberapa hal seperti antikristus atau nilai-nilai gama coba ia jauhkan, namun di sini ia lebih ingin menorehkan pandangannya akan gelombang akhir penanda pahit dari pencarian sebuah makna.

Pesan emosional serta ide liar dari Denisa sangat terlihat pada album ini. Dari segi departemen lirik dengan musiknya juga terasa lebih personal. Dalam imajinasinya pun, St. Bernadette merupakan suatu taman penuh malapetaka di sudut sempit kancah musik hitam kelam.

Sepuluh nomor yang tertera pada album cukup membuat saya terpukau dari track satu hingga akhir. Kalo ada pilihan tiga pilihan paling favorit, saya jelas menjatuhkan pada nomor berjudul Spoiled, Request for Penance, dan My Tomb Won’t Close.

Jangan terlewatkan juga untuk datang di gelaran showcase album St. Bernadette pada 29 Juli esok di Taman Palem Kemang, Jakarta. Info tiket bisa kalian cek di sini, langsung melalui laman Instagram Denisa.