Kegilaan Eksplorasi White Chorus Melalui Album Kedua ‘LIMBO’

Foto: White Chorus I Teks: Fadly Zakaria.M

Setelah menyapa lewat bocoran dua single barunya This Feeling dan Don’t Want This To Be Over, White Chorus langsung melepas album penuh keduanya yang diberi nama “LIMBO“. Duo grup elektronik asal Bandung ini cukup berani untuk mengubah evolusi bermusik mereka menjadi lebih berwarna. Clara Friska Adinda (whiteskkeleton) dan Emir Agung Mahendra (analogchorus) sepakat satu suara dalam menyatakan album ini sebagai lompatan jauh bagi karir mereka.

Gambaran besar LIMBO seperti ada di dalam kegilaan mereka bereksplorasi melalui spektrum diantara frustasi, emosi, serta keputusasaan. Pergeserean dari segi artistik dan musik cukup membuat Clara dan Emir bebas menuangkan perasaan tersebut dalam bentuk yang natural.

Bagi saya menerjemahkan LIMBO ini adalah muatan kompleks gabungan elektronik, dance, R&B, hingga penambahan tipis musik rock sebagai pelengkap yang mudah dicerna. Kumpulan inilah yang sangat cermat dilakukan White Chorus agar formula musiknya tetap rapi dan bisa diterima untuk perkembangan tren musik saat ini.

White Chorus juga dibantu oleh rekan-rekan musisi lainnya seperti Mamoy (BLEU HOUSE), Alyuadi Febryansyah (HEALS), Dhafir Dhiaulhaq H Palangkey (The Sugar Spun), Tendi Ahmad (Feel Koplo), dan Kareem Pradipto Soenharjo (BAP.) untuk memberikan kontribusi unik yang memperkaya dan membawa perspektif serta sentuhan musikal beragam pada album ini.