Foto: Dongker I Teks: Fadly Zakaria.M
Setelah melewati fase jatuh bangun dalam dua tahun belakangan, Dongker akhirnya merealisasikan debut album penuh yang bernama “Ceriwis Necis“. Lahirnya album ini dirilis secara mandiri oleh Dongker dan Greedy Dust, label musik milik sang gitaris dan vokalis, Delpi Suhariyanto.
Menurut saya, kuartet 70’s punk rock ini benar-benar totalitas mempersiapkan segalanya. Selain dari materi yang sedikit bergeser lebih nge-pop dari sebelumnya, Dongker kembali menerapkan kegilaan eksplorasinya dalam kemasan visual yang selalu unik.
Bayangin aja, Ceriwis Necis berisikan 17 lagu berdurasi 65 menit yang dibagi dalam 17 visual berbeda dan menampilkan 17 balaclava. Gokil gak tuh, Fren!
Melalui rilis pers, Dongker menyebutkan bahwa narasi besar yang dibawa pada tema Ceriwis Necis adalah tidak jauh tentang bagaimana kekuasaan mengintimidasi ruang personal yang rapuh. Semua dibagi dari beragam cerita detail setiap personil Dongker sendiri.
Penampakan sampul album dipercayakan kepada Aurora Arazzi yang berhasil menggabungkan beberapa objek yang kita temukan sehari-hari di jalanan sepeti kerucut lalu lintas, lampu jalan, pembatas jalan, panel listrik, dan jendela gedung. Objek pilihan tersebut dipotong ke lembaran kertas kalkir yang kemudian ditumpuk dan dipindah menggunakan mesin.
Percayalah, bahwa apa yang disampaikan pada sampul album tersebut hanya Dongker dan Aurora Arazzi yang paham maksudnya bagaimana sehingga menimbulkan pertanyaan besar kepada kita. Absurd tapi ya begitulah karakter visual Dongker.
Setelah lega telah merilis Ceriwis Necis, Dongker akan menggelar tur keliling Indonesia untuk promo album selama bulan Juni-Juli. Gak cukup itu saja, mereka akan membuat showcase di bulan November mendatang. Format fisik Ceriwis Necis akan hadir dalam kaset melalui Greedy Dust dan Copyright Reserved pada bulan September, kemudian format vinyl sudah diagendakan bulan November oleh Disaster Records.