
Setelah jatuh bangun melewati banyak insiden kurang menguntungkan dari terhapusnya file audio recording dan juga sisa file-file recovery yang kena virus ransomware, Closure akhirnya keluar dari jeratan itu semua sampai merilis album penuh “Innocence” berisikan 10 lagu.
Tema besar pada Innocence lebih banyak mengulas perjalanan hidup manusia dari selama masa anak-anak sampai beranjak dewasa dan menghadapi dunia nyata. Konsep ini dipengaruhi dengan teori psikoanalisis oleh Fairbairn dan Winnicott yang menganggap anak sebagai awalnya polos dan suci, namun dapat kehilangan kepolosannya di bawah pengaruh stres atau trauma psikologis. Semua track yang termasuk dalam album Innocence merupakan kisah-kisah tentang trauma psikologis tersebut.
Realita pertumbuhan manusia seperti problematika pubertas remaja di Puberty banyak diulas oleh Closure. Bahkan muramnya kondisi psikosis Postpartum juga di highlight, kemudian fenomena ekstremitas religi di lagu Paradigm, dimana perbedaan bisa membuat orang menjadi self righteous, dan gak terlewatkan menyentuh nostalgia masa kecil di lagu Warehouse. Selain itu, Closure juga menyinggung impostor syndrome di lagu Pawn, dimana manusia terlalu larut dalam pergaulan hingga kehilangan jati diri.
Variasi yang diangkat Closure dalam album terbarunya bisa mengubah stereotip bahwa gak selamanya album post-punk hanya menggambarkan tema gelap dan suram. Sila merasakan sensasi Innocence secara mendalam via The Store Front, cek dan beli versi digitalnya di sini.
Ditulis oleh Fadly Zakaria.M