Morganostic akhirnya melepas single terbaru mereka yang berjudul SHOA pada tanggal 31 Januari 2017 kemarin. Single tersebut merupakan bagian dari mini album yang akan dirilis pada bulan Maret yang bertajuk Paradox. Untuk konsep baru dari mereka banyak memasukkan unsur djent yang kental dan juga sedikit progressive, tidak terlepas benang merah musik mereka masih pada jalur metalcore. Disini posisi executive producer dipegang oleh Morganostic sendiri, ada nama Nurdin Firmansyah yang tak lain merupakan salah seorang pengajar di salah satu sekolah audio di Surabaya memegang kendali di posisi record engineer; untuk music producer diserahkan oleh Sinatrya Dharmawan; sedangkan sound engineer dipegang oleh Roman Kharyukov asal Rusia yang ditunjuk untuk melakukan finishing yang meliputi mixing dan mastering.
Dalam proses penggarapan album ini sangat memakan waktu dikarenakan adanya pergantian personil serta komunikasi dengan engineer yang terhalang oleh jarak antara Surabaya dan Moskow. Rencananya album ini akan tersedia secara digital melalui platform Bandcamp, iTunes, Spotify; serta akan dirilis dalam format CD juga pastinya. Lebih lanjut lagi, Morganostic juga akan berkolaborasi dengan music video director kenamaan Anton Ismael untuk menggarap video klip dari salah satu lagu di album Paradox ini. Kemasan album ini juga terlihat sedikit gelap dengan hiasan artwork dari Rewinda Omar seorang designer dari ibukota.
Morganostic sendiri adalah Ryo Rahmawan (vokal), Reza Akbar Felayati (gitar), Bunz Agsetya (drum), Adhi Mistar (keyboard/synth) dan Riza Balafif (bass). Terbentuk pada 2009 silam dan telah merilis tiga single, diantaranya berjudul Reduction, Vigor, dan To Conceive pada tahun 2013. Dalam bermusik sendiri, mereka banyak terpengaruh dan terinspirasi oleh band-band seperti Architects, Periphery, Veil of Maya, ERRA, Northlane, Lamb of God hingga Novelists.