
Satu nama sedang memanas khususnya di skena Semarang, mereka adalah Tiderays. Band yang notabane memainkan musik Hardcore dengan banyak memasukkan fragmentasi unsur kelam ini baru saja merilis sebuah debut album bertajuk “401”. Sebelum sukses dengan perilisan hingga menggelar gigs release party album 401 pada 1 Juli lalu, Tiderays terlebih dahulu melesatkan satu single andalan dalam format klip video yakni “At the Eleventh Hour”.
“Adapun 401 adalah akronim dari For No One; Nihil dan tak bertuan. Bebas saja jika ingin mengaitkan dengan paradigma Nihilisme milik Nietzche. Toh, pada akhirnya, kita juga saling tak punya kesepakatan siapa tuan dari berbagai permasalahan,” terang gitaris band, DF Ahmad. Untuk album Tiderays sendiri berhasil menggandeng Samstrong Records sebagai pihak record label dan distribusi.
Proses rekaman untuk kedelapan buah instrumen di album ini dilakukan di Watchtower Studio Yogyakarta sejak April 2019. Sementara sesi rekaman untuk vokal dilakukan di Paw Studio Semarang pada bulan Mei 2019 lalu. Dibantu Bable Sagala pada divisi teknis dan juga Made Dharma (Deadly Weapon/Warmouth) selaku Sound Engineer, membuat kemasan album 401 semakin eksploratif. Tiderays turut menggaet seniman sekaligus musisi, Garna Raditya (AK//47) untuk menorehkan karya visualnya dalam sampul album yang penuh nuansa kelam.
Tidak tanggung pula, kini Tiderays juga sedang melakukan ibadah tour promo album bersama veteran Grindcore, AK//47, di beberapa titik di negara Asia Tenggara. Sukses dan segan!
Link klip video “At the Eleventh Hour” : https://youtu.be/7xngNNBINGI
Ditulis oleh Fadly Zakaria.M