Satyr’s Satire, Sebuah Konsep Klasifikasi Beragam Dosa Persembahan Retlehs

Gelombang baru para new comer di ranah musik sidestream saat ini benar-benar harus kalian buru secara mendalam. Retlehs, unit trio indie rock yang beraroma shoegaze dan youthful angst asal ibukota satu ini punya daya tarik yang saya acungi jempol. Debut mini album yang dinamakan “Satyr’s Satire” baru saja dilepas pada akhir bulan Juli kemaren, menambahkan bahwa album ini menjadi list album terbaik versi saya di tahun 2022.

Dalam mini album tersebut, Hariara “Hara” Hosea (bass), Faizu Salihi (drum), dan Erlinda Anatasha (vokal) mempersembahkan lima nomor yang bisa dibilang sudah punya kemasan matang. Retlehs mencoba untuk menginterpretasikan konsep klasifikasi dosa dalam ajaran agama Kristen yang populer dalam budaya pop yakni 7 Dosa Mematikan atau lebih dikenal dalam istilah The 7 Deadly Sins.

Kita urutkan dari track pembuka sampai penutup, ada St. Adella mewakili sifat iri hati, Matahari yang merangkum semuanya, Kaki mewakili akan kesombongan, serta Blue mewakili sebuah hawa nafsu. Retlehs juga menyajikan versi alternatif untuk singlenya Matahari agar lebih mudah dicerna oleh pendengar.

Dalam proses pengerjaan, Blue dirasa paling baik dibandingkan ketiga track lainnya. Erlinda, sang vokalis berhasil menyampaikan kritikannya lewat Blue yang bersua akan kasus pelecehan seksual dalam sebuah institusi agama. Blue juga menjadi salah satu track yang berbahasa Inggris pada Satyr’s Satire. Dengarkan keseluruhan materinya di sini.

Ditulis oleh Fadly Zakaria.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *