My Mother Is Hero: “Midst” Album Baru Yang Lebih Raw

Terlepas dari review album, band, gigs, live report seperti artikel sebelumnya maka kali ini saya akan interview santai dulu bersama empat rockers kota pahlawan yang mau merilis full lenght album keduanya. Inilah Yasser (voc+guitar), Bonie (guitar), Bodik (bass), Ucha (drum) yang tergabung dalam sebuah band rock’n’roll My Mother Is Hero.

* Apa nama album My Mother Is Hero yang terbaru dan ada arti khusus??

Nama yang kami pilih untuk album kedua ini adalah Midst, karena kami mencari nama yang simple agar mudah di ingat. Di sisi lain “Midst” adalah perwakilan dari semua lirik yang ada di album ini. (-Yasser-)

* Dalam segi sound dan musik adakah perbedaan dari album pertama??

Sangat berbeda sekali untuk segi sound, pada album baru ini semua direkam benar-benar secara analog. Ini yang kami harapkan untuk mendapatkan sound yang lebih “raw” dan hasil yang maksimal tentunya. Perubahan sound tersebut dikarenakan kami merubah total konsep My Mother Is Hero sendiri. Semoga semua karakter sound tiap instrument bisa diterima di telinga pendengar. (-Bonie-)

* Adakah melibatkan musisi lain pada penggarapan album ini??

Saat ini kami masih memaksimalkan potensi masing-masing player, dan untuk beberapa album ke depan kami masih skip dulu untuk melibatkan musisi lain karena dari internal kita sendiri juga masih perlu banyak belajar. (-Bonie-)

* Bercerita tentang apa saja tema lirik yang kalian bahas??

Masih dalam ranah sosial di sekitar kita, namun pada track satu dengan lainnya dibuat secara berkesinambungan sehingga menjadi sebuah cerpen yang dimana ada fase-fase tertentu dari perjalanan seorang manusia. Titik beratnya lebih kepada “hedonisme”, mengapa demikian?? Karena yang sering kita lihat sekarang ini di sekitar bahkan pada diri kita sendiri, bahwa semua orang selalu mencari kebahagiaan dan menghindari rasa sakit. (-Yasser-)

* Rock dalam arti My Mother Is Hero sendiri itu bagaimana??

Rock menurut pandangan kami saat ini sangatlah luas, sangat banyak band yang melabeli diri mereka sebagai band rock. Namun menurut kami sendiri rock itu lebih ke era 70an dimana saat masa kejayaan Black Sabbath, Led Zeppelin dengan style menggunakan celana cut bray, rambut gondrong, rambut norak hehe. Tapi kita gak akan seperti itu kok waktu live, malu juga sih hahaa. (-Bodik-)

* Saya melihat dalam My Mother Is Hero punya tim khusus juga untuk dokumentasi, seberapa penting kah adanya tim tersebut pada sebuah band?? Kenapa alasannya??

Sangat penting sekali, selain menjadi sarana untuk media berpromosi, sebuah dokumentasi bisa menjadi acuan kita dalam hal introspeksi atau menilai terhadap suatu hal yang kita lakukan. Dari hasil dokumentasi tersebut kita bisa seberapa besar efek yang dihasilkan dari hal-hal yang sudah kami lakukan di band ini sendiri. Kami juga bisa mendokumentasikan seluruh kegiatan secara detail entah waktu di backstage, live, recording dan lainnya. (-Ucha-)

* Tanggapan untuk scene indie di Surabaya sekarang??

Scene indie di kota kami tercinta ini sangat berkembang, sudah tidak lagi menemukan “kotak-kotakan” seperti beberapa tahun silam. Kami punya banyak teman baru walaupun hanya untuk silaturahmi dan juga sharing tentang merchandise, recording, gear, distribusi, dan masih banyak lagi. Nah dengan adanya media-media seperti Radioactive-Force ini salah satunya, itu juga sangat membantu teman-teman indie di Surabaya untuk menampung wadah berekspresi mereka. (-Bonie-)

* Rilisan fisik atau digital download??

Fisik! Media digital bagi kami hanya merupakan suatu media untuk menunjang berpromosi. Kita sebagai pekerja seni tentunya tetap harus menunjukkan karya yang “real”, salah satunya menjual album dengan format fisik yang mana seluruh proses produksi kami lakukan sendiri. (-Ucha-)

* Led Zeppelin atau The Rolling Stones?? G’N’R atau Motley Crue?? Wolfmother atau The Sword?? Roxx atau Edane??hahaaa..harus dijawab juga yes 😉

Jelas Led Zeppelin. Pilih G’N’R lah meskipun saya suka juga sama Nikki Sixx hehee. Kalau Wolfmother atau The Sword susah jawabnya, karena merekalah yang membantu menyempurnakan lagu-lagu di era 70an dan mereka kami anggap sebagai “Tuhan” bermusik kami hahaaa. Saya lebih suka Edane, karena drummernya enak!. (-Bodik-)

* Harapan kalian untuk ke depan tentang konsumen rilisan fisik di Surabaya??

Semoga penikmat musik masih respect terhadap rilisan fisik, meskipun sudah banyak store-store besar yang gulung tikar namun tetap optimis saja bahwa rilisan fisik masih layak dijual dan dikonsumsi. Karena diluar itu masih banyak record store lokal yang konsisten menjual rilisan fisik. Dan semua itu balik lagi ke bandnya juga, seberapa besar cara mereka untuk berpromosi maupun mengemas albumnya secara unik agar konsumen lebih menarik. (-Ucha-)

Oke sekian dulu nih sesi obrolan santainya, terima kasih sebelumnya buat My Mother Is Hero atas waktunya. Semoga virus Midst ini bisa cepat melesat menyebar di kancah nasional maupun go internasional. Long live ya brow, rock out !.

My Mother Is Hero – Guided Democracy (Live Session) : https://www.youtube.com/watch?v=DS_2SmTG7NQ

ditulis oleh Fadly Zakaria.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *