Inidia Berhasil Merangkum ‘Riuh’ Dalam Bahasa Kegelisahan

Inidia, sebuah band Pop dari Pasuruan yang berdiri tahun 2018 dengan berawalkan Dicky Rino, Andhika Okta, Ahmad Agus dipertemukan dalam kegiatan unit mahasiswa. Mereka bertiga memilih nama Inidia karena memang simple, mudah di ingat dan masih catchy untuk di dengar. Memasuki awal tahun 2020 tepat di bulan Maret, Inidia mempersembahkan keseriusan mereka dalam karya yang dikemas dalam mini album bertajuk “Riuh”.

Mini album Inidia berisikan 4 track yakni Anastesi, Ramu Rasa, Pulih dan single andalan bertajuk Daur. Inidia memilih single Daur karena bisa mewakili apa yang tertuang dalam keseluruhan dalam mini albumnya. Memilih tema tentang isi hati dan kegusaran terhadap hal-hal yang berujung ketidakpastian, dengan menggambarkan bentuk perasaan yang masih utuh sampai tidak berbentuk. Sedikit membuka ungkapan dari track Ramu Rasa dengan balutan rasa gelisah yang dihadapai, kemudian pada track Pulih merupakan bentuk ikhlas atau terima kasih atas apa yang telah dilewati.

Bagi saya sendiri Inidia adalah salah satu band yang layak disimak, karena mendengar materi penuhnya apa yang ditawarkan pada mini album Riuh, secara cepat saya mengingat musik ala band-band Pop di ranah lokal seperti Bangkutaman ataupun Pure Saturday. Sangat ear catchy namun punya pemilihan warna dan sound tersendiri, bukan tidak mengikuti perkembangan sound kekinian yang mewah tapi itulah kemasan musik Pop yang mereka tawarkan. Segera streaming Riuh di semua layanan musik digital favorit kalian.

Simak video lirik “Daur” disini

Ditulis oleh Fadly Zakaria.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *